NGANGKRING DAN NYANTAI DI GRIYA MBAH DIGDO
NGANGKRING DAN NYANTAI DI GRIYA MBAH DIGDO
(Oleh Fauzy Noor Hidayah)
Setelah jalan-jalan mengelilingi kota Yogyakarta,
mampir ke berbagai macam wisata, makan diberagam tempat, sekarang saatnya mlaku lovers bersantai sejenak di Griyo
Ngangkring dan Ngopi Mbah Digdo. Tempat ngopi dengan menu ala angkringan yang
super adem dan jauh dari hiruk pikuk kota Jogja.
Sebagaimana namanya, griya yang merupakan bahasa jawa
dari rumah merupakan gambaran dari warung kopi ini. Tempat ini memang merupakan
teras rumah simbah Digdo yang diubah menjadi warung kopi. Begitu pula kata
ngangkring, dinamakan seperti itu karena menu-menu yang disajikan kurang lebih
seperti menu yang disediakan di angkringan. Konsep warung kopi dengan menu
angkringan, unik dan cukup menarik untuk dicoba bukan mlaku lovers?
Lokasinya masih dipusat kota, bahkan dekat dengan
kampus-kampus yang menjadi pencetak generasi pecinta nongki dan warung kopi.
Tapi letak persisnya berada ditengah rumah-rumah warga dan masuk gang sempit,
membuat tempat ngopi ini tidak tercemar dengan berisiknya suara kendaraan di
jalan. Suasana yang sepi dan tempatnya yang luas dengan nuansa arsitektur rumah
joglo membuat tempat ini cocok buat mereka-mereka yang datang untuk bersantai.
Kalau teman-teman tertarik mengunjunginya, letaknya ada di Jalan Sawo no. 30,
atau lebih mudahnya bisa ketik saja nama “Griyo Ngangkring dan Ngopi Mbah
Digdo” di goggle maps.
Model warung kopi ini layaknya kafe-kafe outdoor dengan pendopo yang disulap menjadi warung kopi. Ada tiang-tiang kayu di tengah, samping ataupun belakang ciri khas pendopo zaman dulu. Meja kursinya pun masih menggunakan meja kursi kayu, jenis kursi panjang ataupun sofa kayu pendek dan lebar yang banyak digunakan bapak-bapak zaman dulu untuk bersantai. Rerimbunan pohon hijau disekitar rumah ini semakin memberikan suasana sejuk dan rileks.
“Salah satu kafe di Jogja yang tempatnya nyaman,
fasilitas toilet, mushola juga ada, dan makanannya murah-murah”, Kata Santi,
salah satu pengunjung yang sering datang ke warung kopi ini.
Menu makanan di kopi Mbah Digdo cukup beragam. Ada
kopi-kopian, mie instant, cemilan serta gorengan, yang harganya bisa dibilang
ramah kantong. Tidak hanya kopi, di tempat ini pun ada banyak jenis minuman
yang ditawarkan, seperti lemontea, es jeruk, es teh, es susu, jus dsb. Selain
itu disini juga terdapat es susu tape ketan yang rekomended untuk dicoba.
Jika berkunjung ke tempat ini, kesan yang sangat
terasa adalah suasana seperti dirumah sendiri. Terkadang ada anak kecil berlalu lalang,
lari-larian, karena memang warung kopi satu ini menjadi satu dengan rumah
pemiliknya. Layaknya teras yang jarang terpakai, pemilik rumah ini memanfaatkannya
untuk warung kopi.
“Lebih fokus kalau ngopi disini dari pada di warung
kopi lain, tapi sayang jam 10 dah tutup”. Tutur Uji, salah satu mahasiswa
Warung kopi mbah Digdo buka dari jam satu siang hingga
jam 10 malam. Karena lokasinya yang sangat dekat dengan rumah penduduk, pemilik
warung kopi ini menghormati penduduk setempat dengan membuka warung kopi tidak
sampai larut malam, karena takut akan menimbulkan keberisikan yang akan
mengganggu tetangga.
Komentar
Posting Komentar