Tempat Makan Legendaris dengan Harga Ekonomis

Tempat Makan Legendaris dengan Harga Ekonomis

(oleh Fauzy Noor Hidayah)

Soto dan pecel magetan bu ramelan. Inilah salah satu menu sarapan yang wajib mlaku lovers coba saat berkunjung ke Yogyakarta. kuliner satu ini terletak di jalan adisucipto km 6 nomor 2 seberang Royal Ambarukmo, atau tepat setelah puteran. Menikmati soto dan pecel disini dijamin mlaku lovers akan kenyang dengan porsinya.


Soto dan pecel bu ramelan sudah berjualan sejak tahun 1983. Dahulu bu Ramelan selaku pemilik toko menjajakan makanannya di pasar Demangan, hingga pada tahun 1999 beliau berhasil membuka warung makan yang letaknya dipinggir jalan adisucipto. Makanan favorite sekaligus menjadi ciri khas warung soto ini adalah nasi pecelnya. Nasi di campur sayur-sayuran yang disiram bumbu kacang dan ditambah telur memberikan kenikmatan yang pas untuk sarapan.

Nasi pecel disini bisa dibilang berbeda dengan kebanyakan nasi pecel lainnya di Yogyakarta. rasanya yang cenderung gurih dan asin sangat berbeda dengan pecel disini yang cenderung manis. Tidak hanya itu, penggunaan lauk telur dadar atau telur rebus sebagai pendamping pecel pun masih jarang di jumpai disini. Adapun bu Ramelan sendiri memang meracik bumbu pecelnya bukan khas Jogja, melainkan bumbu pecel Magetan, tidak jauh beda dengan pecel Madiun.

“Ini pecel Madiun mas, jadi beda sama kebanyakan pecel di Jogja”, ucap salah satu pegawai bu Ramelan.



Bu Ramelan mematok satu porsi nasi pecel dan nasi soto seharga 8.000 tanpa lauk, bila ditambah lauk maka pembeli cukup menambah seharga 1.000-2.000 rupiah sesuai dengan lauk yang diminta. Adapun lauk disini beragam, mulai dari telur dadar, telur rebus (telur bunder sebutan penjualnya), bakwan goring, tahu goring, tempe goren, kerupuk, dan beberapa lauk lain yang bisa berubah sewaktu-waktu tergantung pada penjual yang menyiapkan lauk tambahannya.

Warung pecel bu Ramelan hanya sepetak kecil di pinggir jalan dengan parkiran sempit namun ramai dikunjungi pelanggan. Tidak hanya warga sekitar, namun warga jauh pun tidak jarang ada yang mampir ke warung pecel ini demi menikmati sarapan nasi pecel disini. Di dalam warung terdapat meja melingkar, dimana penjual meracik makanannya ditengah-tengah dan dapat disaksikan secara langsung oleh pembeli. Disisi meja terdapat lauk pauk tambahan yang bisa dimakan dan dibayar setelah selesai makan. Adapun saking banyaknya pembeli yang mengantri, saat ini bu Ramelan menambah dua meja panjang disisi luar warung untuk makan para pelanggannya agar tidak terlalu lama menunggu pembeli yang sedang makan didalam warung.

“Disini sempit mas, kadang ngantri juga, tapi karena saya terbiasa makan disini, kenyang tur murah, jadinya ya tidak papa menunggu sebentar”, ucap Joko



Dalam melayani pembeli, bu Ramelan dan pegawainya bisa dibilang sangat cekatan. Dengan tubuhnya yang sudah membungkuk karena umur, bu Ramelan masih tetap melayani pembeli secara langsung. Bahkan tidak jarang bu Ramelan mengajak pembeli untuk mengobrol singkat sembari menyiapkan pesanan.

Karena sudah buka sejak lama, tidak jarang pengunjung di warung makan ini adalah pelanggannya sejak masih kuliah disini. Letaknya yang dekat kampus membuat banyak pelanggannya juga adalah mahasiswa-mahasiswa lokal maupun perantauan yang sedang menempuh studi. Ada pelanggan yang mengaku sudah berlangganan sarapan disini sejak 8 tahun lalu, yaitu saat dia menempuh kuliah hingga saat ini mendapatkan pekerjaan yang tidak jauh dari lokasi bu Ramelan.

Adapun pelanggan bu Ramelan sangat beragam, meliputi mahasiswa, pekerja hotel, wisatawan, anak sekolahan dsb. Dengan harga yang cukup terjangkau dan porsi serta rasa yang memuaskan membuat menu sarapan satu ini wajib mlaku lovers coba ketika berkunjung di Yogyakarta.

Komentar

Postingan Populer